Pendiri Pdip Yang Keluar

Pendiri Pdip Yang Keluar

Politikus sekaligus pendiri Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sabam Sirait, meninggal dunia di usia 85 tahun pada Rabu (29/9).

"Telah berpulang ke rumah Bapa di Surga: Bapak Sabam Sirait, Rabu, 29 September 2021 pukul 22.37 WIB di RS Siloam Karawaci," demikian pernyataan keluarga Sabam Sirait.

Meski demikian, pihak keluarga tak menjelaskan lebih lanjut penyebab kematian Sabam Sirait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sabam meninggalkan istri, empat anak, dan delapan cucu.

Lahir di Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada 13 Oktober 1936, Sabam mulai aktif di dunia politik sejak medio 1960-an.

Ia sempat menjadi pejabat Sekretaris Jenderal Partai Kristen Indonesia (Parkindo) periode 1963-1967 dan resmi menjadi sekjen pada 1967-1973.

Pada 10 Januari 1973, Sabam ikut mendirikan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan menjadi sekjen partai tersebut selama tiga periode dari 1973 hingga 1986.

Setelah itu, ia mendirikan PDI Perjuangan pada September 1998. Ia lantas menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDI Perjuangan pada 1998-2008.

Sebelum meninggal dunia, Sabam masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah RI periode 2019-2024.

Selama kariernya, Sabam juga pernah mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputra Utama.

TEMPO.CO, Jakarta - PDIP merayakan HUT PDIP ke-51, pada Rabu, 10 Januari 2023. PDIP merupakan cikal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Sukarno pada 4 Juli 1927. Dalam perkembangannya, PNI bergabung dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Partai Kristen Indonesia, dan Partai Katolik. Gabungan partai ini dinamakan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973.

Mengacu pdiperjuanganlampung.id, PDI berubah nama menjadi PDIP atas usulan Megawati Soekarnoputri yang dideklarasikan pada 14 Februari 1999. Tidak hanya Megawati, terdapat beberapa tokoh lainnya yang menjadi tokoh awal pendiri PDIP sebagai berikut, yaitu:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kwik Kian Gie lahir pada 11 Januari 1935 di Pati, Jawa Tengah. Pada 1987, ia terjun dalam dunia politik bergabung dengan PDI di bawah pimpinan Soerjadi. Saat Megawati menjadi Ketum PDIP, ia diangkat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan aktif dalam tim Badan Penelitian dan Pengembangan partai. Selain itu, ia juga pernah diangkat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Bahkan, ia pernah menentang rencana Megawati menerbitkan instruksi presiden tentang release and discharge.

Dilansir p2k.unkris.ac.id, Sophan Sophian lahir pada 26 April 1944 di Makassar. Ia memulai karier politik sebagai anggota DPR Orde Baru fraksi PDI. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP di MPR. Bahkan pada 2004, Gus Dur dan Sophan pernah digadang menjadi pasangan Presiden dan Wakil Presiden. Empat tahun kemudian, bintang film Widuri Kekasihku ini meninggal dunia karena kecelakaan motor ketika Touring Merah Putih memperingati 100 tahun kebangkitan nasional.

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, Mangara adalah saksi sejarah Megawati pada awal keputusannya terjun ke politik praktis, masuk PDI hingga turbulensi politik di masa orde baru. Pria kelahiran 19 April 1947 di Pematang Siantar ini adalah tangan kanan dan sahabat Megawati yang meyakininya akan memiliki agenda dan mimpi ketika terjun dalam dunia politik. Lalu, pada 3 Juni 2016, Mangara tutup usia setelah sepekan dirawat karena Myelodysplastic Syndrome.

Pemilik nama lengkap Soegeng Rahardjo Djarot ini lahir pada 22 Juli 1950 di Rangkasbitung yang merupakan pendiri Litbang PDIP. Namun, ia hengkang dengan mendirikan Partai Nasionalisme Bung Karno sekaligus menjadi ketua umum. Pada Pemilu 2004, ia mengajak rakyat tidak memilih Partai Golkar dan tidak menyetujui Megawati sebagai Ketum PDIP dua periode. Perihal kondisi politik dan ekonomi negara sekarang, ia menegaskan, Megawati tak layak lagi memimpin pemerintahan.

Sabam Sirait yang lahir pada 13 Oktober 1936 di Tanjungbalai, Sumatera Utara ini aktif dalam dunia politik sejak 1960-an. Ia sempat menjadi pejabat Sekjen Parkindo. Ia pun turut terlibat melakukan penggabungan menjadi PDI. Ia menjabat sebagai Sekjen PDI dan berkontribusi mendirikan PDIP. Sejak saat itu, ia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Pusat PDIP hingga 2008. Lalu, pada 29 September 2021, ia meninggal dunia ketika berusia 85 tahun.

Panda Nababan lahir pada 13 Desember 1959 di Desa Purbatua, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Karier politik Panda dimulai ketika bergabung dengan PDI pada 1993. Ia pernah menjadi Ketua DPD PDI Sumatera Utara. Setelah perubahan nama menjadi PDIP, ia berperan sebagai politisi senior partai. Selain itu, ia pernah menduduki jabatan lain, seperti Ketua Badan Pertimbangan dan Pengawasan PDIP serta anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

RACHEL FARAHDIBA R  | PUTRI SAFIRA PITALOKA | WIDIARSI AGUSTINA | NAOMY A. NUGRAHENI | BUDIARTI UTAMI PUTRI | HENDRIK KHOIRUL MUHID I SDA

Sabam Sirait adalah pendiri PDIP sekaligus ayah Maruarar Sirait (Ara).

Sang anak disentil Hasto Kristiyanto dan kini dilaporkan ke Bawaslu.

BANGKAPOS.COM - Inilah profil biodata Sabam Sirait, ayah Maruarar Sirait (Ara) yang merupakan seorang pendiri PDIP.

Sosok Sabam Sirait kembali jadi perbincangan saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyentil Maruarar Sirait.

Hasto menyentil Ara terkait kalimatnya terkait Pilkada DKI Jakarta.

Konteksnya adalah pernyataan Ara bahwa pasangan Pramono Anung-Rano Karno bakal ditinggalkan pendukung non muslim karena didukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Sekjen PDIP tersebut pernyataan Maruarar Sirait yang biasa disapa Ara tersebut menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras dan antargolongan).

Hasto Kristiyanto pun mengaku akan mengirimkan buka karya Sabam Sirait yang berjudul 'Politik Itu Suci' karya Sabam Sirait kepada Maruarar Sirait sebagai hadiah.

Terlepas dari itu, siapa sebenarnya Sabam Sirait ayah Marauar Sirait ini lebih jauh?

Sabam Sirait adalah pendiri PDIP sekaligus ayah dari Maruarar Sirait atau Ara.

Ia merupakan politikus senior yang sudah malang melintang di parlemen.

Sabam Sirait meninggal di usia 85 tahun pada 29 September 2021 lalu.

Selama ini, Sabam Sirait dikenal luas sebagai politisi senior PDIP.

Alfred Nobel mungkin nama yang asing, tapi kamu pasti sudah tidak asing dengan penghargaan Nobel atau yang disebut dengan Nobel Prize. Pertanyaannya, Nobel Prize itu sebenarnya apa sih?

Nobel Prize adalah ajang penghargaan bergengsi yang dilakukan sejak tahun 1901. For your information, tidak semua orang bisa berhak menerima Nobel Prize, karena penghargaan ini hanya diberikan kepada mereka yang berkontribusi pada kehidupan orang banyak.

Ajang ini digagas oleh Alferd Nobel, yang juga menjadi penemu bahan peledak dinamit!

Alfred Nobel juga memegang 355 hak paten

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Selain dinamit, Alferd Nobel juga menemukan gelignite pada tahun 1875, sebuah peledak yang lebih kuat dari dinamit. Penemuannya ini kemudian banyak digunakan oleh perusahaan pertambangan yang membuat Alferd Nobel berhasil memiliki banyak uang. Selain gelignite, Alferd Nobel juga merupakan pemegang 355 hak paten atas penemuannya. Dia juga memiliki 90 pabrik senjata di Eropa.

Meski begitu, Alferd Nobel berhasil menemukan dinamit

Alferd meninggalkan Rusia di usia 18 tahun untuk belajar di Prancis selama setahun, sebelum belajar selama 4 tahun pada insinyur angkatan laut Amerika, John Ericsson. Di sanalah Alferd mengenal nitrogliserin, cairan eksplosif namun sangat berbahaya.

Sepulang dari Amerika, Alferd bekerja sama dengan ayahnya untuk mengembangkan nitrogliserin agar lebih aman dan bermanfaat dari segi komersial. Pada tahun 1867, Alferd Nobel berhasil menciptakan dinamit dan mematenkan penemuannya itu di tahun yang sama.

Baca Juga: Kisah Hidup James Naismith, Penemu Permainan Bola Basket

Alferd Nobel sempat mendapat julukan "The Merchant of Death"

Pada tahun 1888, salah satu saudara Alferd yaitu Ludvig Nobel meninggal di Prancis. Kematian tersebut disebarkan melalui surat kabar, namun alih-alih menulis tentang kematian Ludvig, surat kabar Prancis tersebut dengan memberitakan kematian Alferd. Dalam surat kabar tersebut dituliskan bahwa "Pedagang Kematian sudah mati".

Lebih jauh lagi surat kabar itu menuliskan "Dr. Nobel, orang yang berhasil mendapatkan kekayaan dengan menemukan cara membunuh orang lebih cepat, sudah meninggal kemarin". Dalam surat kabar tersebut, Alferd dijuluki sebagai "Pedagang Kematian" karena ia mendapatkan keuntungan dengan menjual bahan peledak yang digunakan sebagai senjata dalam perang.

Memiliki banyak penemuan, Alfred Nobel tidak pernah sekolah

Meski berasal dari keluarga ilmuwan, tidak berarti keluarga Nobel hidup dengan banyak harta. Pada tahun 1837, perusahaan ayahnya di Stockholm bangkrut dan membuat keluarga Nobel harus pindah ke Saint Petersburg dan memulai usaha baru.

Untungnya usaha mesin dan bahan peledak sang ayah sukses besar dan membuat Alferd bisa merasakan pendidikan namun bukan di bangku sekolah melainkan guru-guru privat yang dikirim ke rumah.

Dari guru privat inilah Alferd belajar fisika, kimia, hingga sastra. Pada usia 16 tahun, Alferd Nobel berhasil jadi ahli kimia dan menguasai bahasa Inggris, Rusia, Swedia, Perancis, dan Jerman.

Nobel Prize merupakan permintaan terakhirnya sebelum meninggal

Alferd sebenarnya tidak pernah bermaksud menyakiti orang lain melalui penemuannya. Meski begitu setelah membaca berita mengerikan tentang kematiannya sendiri, membuat Alferd sadar bahwa tidak semua orang menyukai penemuannya.

Lebih dari itu, Alferd khawatir orang akan mengenangnya sebagai  penjahat yang telah membunuh banyak orang melalui bahan peledak. Alferd sendiri meninggal pada 10 desember 1896 di Italia.

Namun satu bulan sebelum kematiannya, Alferd menandatangani sebuah wasiat terakhir di mana dia menginginkan 94% dari kekayaannya diberikan kepada mereka yang berhasil melakukan pencapaian luar biasa dan bermanfaat bagi banyak orang dalam bidang fisika, kimia, sastra, kedokteran, dan juga perdamaian yang kemudian dikenal sebagai Nobel Prize.

Baca Juga: 6 Fakta Kehidupan Christopher Columbus, Sang Penemu Dunia Baru

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis dan selebritas Raffi Ahmad ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Raffi bersama enam orang utusan khusus presiden lainnya dan seorang staf khusus presiden dilantik Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa pagi, 22 Oktober 2024. Sebelum menjadi utusan khusus, Raffi menempuh karier panjang di bidang hiburan dan bisnis.  “Dr. (HC.) H. Raffi Farid Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni,” kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara Nanik Purwanti, membacakan Surat Keputusan Presiden soal pengangkatan para penasihat, utusan dan staf khusus. Tak lama sebelum mendapat jabatan baru ini, pada 7 Oktobe 2024r lalu, Raffi ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Industri Kreatif Kamar Dagang dan Industri (Kadin) hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Jakarta. Suami dari aktris dan pengusaha Nagita Slavina itu bakal menjalankan tugasnya selama periode 2024-2029. Perjalanan Raffi Ahmad menjadi nama terkenal di Indonesia dimulai dari dunia hiburan. Ia telah berkarier sejak duduk di bangku SMP, mengikuti syuting sinetron, FTV hingga film layar lebar. Kini, ia dikenal atas badan usaha media hiburan RANS Entertainment – singkatan dari nama lengkap Raffi dan Nagita – yang mereka dirikan pada 2015. Berikut profil Raffi Ahmad dan kiprahnya di berbagai industri, mulai dari hiburan hingga bisnis. PendidikanRaffi mengawali pendidikannya di bangku sekolah dasar SD Taruna Bakti, Bandung. Ia kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 5 Bandung. Setelah lulus SMP, Raffi bersekolah di SMAN 3 Jakarta sebelum akhirnya pindah ke SMAN 16 Jakarta. Untuk pendidikan tinggi, ia disebut sempat berkuliah di Universitas Terbuka dan Universitas Paramadina. Riwayat pendidikan Raffi banyak tersebar di sumber terbuka. Tempo telah menghubungi Raffi dan asistennya untuk menanyakan kebenaran informasi tersebut, namun mereka tidak menjawab pesan Tempo hingga berita ini terbit. Baru-baru ini, Raffi diberikan gelar doktor kehormatan atau honoris causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM). Namun, gelar dan kampus itu dipertanyakan legalitasnya oleh masyarakat luas karena tidak diakui oleh pemerintah.  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) telah melakukan investigasi terhadap UIPM dan menemukan kampus swasta asing tersebut belum memiliki izin untuk beroperasi di Indonesia.

Alfred Nobel lahir dari keluarga ilmuwan

Alferd Nobel lahir di Stockholm, Swedia pada tanggal 21 oktober 1833. Ayahnya, Immanuel Nobel adalah seorang ilmuwan dan penemu dari mesin bubut putar yang digunakan pada kayu lapis modern. Selain menemukan mesin bubut, Immanuel juga sering melakukan eksperimen cara meledakkan batu. Dari ayahnya lah, Alferd banyak belajar tentang bahan peledak.

Selanjutnya baca: Raffi Ahmad sebagai aktor dan presenter

Raffi memulai karier di dunia hiburan sejak usia SMP. Ia mengambil berbagai pekerjaan akting mulai dari sinetron, FTV, hingga film layar lebar. Beberapa proyeknya yang terkenal adalah serial televisi Senandung Masa Puber, di mana ia berakting bersama aktris Bunga Citra Lestari, dan film berjudul Love Is Cinta. Di film itu, Raffi bekerja dengan Acha Septriasa dan Irwansyah.  Bukan hanya akting, Raffi juga sempat berkiprah di dunia musik. Ia pernah menjadi bagian dari grup vokal Bukan Bintang Biasa atau BBB yang dibentuk musisi Melly Goeslaw. Selain Raffi, grup tersebut terdiri dari pesinetron Laudya Chintya Bella, Chelsea Olivia Wijaya, Dimas Beck dan Ayushita. Raffi juga pernah aktif bekerja sebagai presenter. Pria kelahiran 1987 itu menjadi pembawa acara program musik terkenal Dahsyat. Ia juga menjadi wajah dua program lainnya, yaitu Rafi Wkwkwk dan OMG, bersama Olga Syahputra. Membangun RANS EntertainmentRaffi dan Nagita membangun RANS Entertainment pada 27 Desember 2015. Badan usaha media hiburan itu berfokus pada produksi konten digital. RANS memiliki platform media sosial yang besar, termasuk akun Instagram dengan 4,5 juta pengikut dan kanal YouTube dengan 26,2 juta pelanggan. Raffi dan Nagita sendiri memiliki pengikut sebanyak 76,1 juta orang di akun gabungannya di Instagram. Payung perusahaan RANS terdaftar dalam Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) mulai 2019 di bawah nama PT RANS Entertainmen Indonesia, beralamat di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Pada 2021, RANS mengumumkan kemitraan dengan perusahaan konglomerat Grup Emtek. Grup tersebut antara lain menaungi SCTV, Indosiar, hingga layanan streaming online Vidio. Kaesang Pangarep, putra bekas presiden Joko Widodo atau Jokowi, menjadi komisaris perusahaan Raffi dan Nagita itu. Merambah dunia politikRaffi dan Nagita menjadi bagian dari sekelompok selebritas yang menyatakan dukungan bagi pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada masa kampanye Pemilihan Presiden 2024. Setelah Prabowo menang pilpres, Raffi menjadi salah satu dari 100 lebih orang yang dipanggil oleh presiden baru itu ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Akhirnya, Raffi ditunjuk menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni. Di posisi itu, Raffi yang kerap dijuluki Sultan Andara (merujuk pada nama kompleks perumahan tempat tinggalnya di Depok) mendapatkan hak keuangan dan fasilitas lainnya setingkat dengan menteri. Daniel A. Fajri dan Oyuk Ivani Siagian berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

- Merek busana fashion muslim

dikenal dengan koleksi baju syar'i yang harganya tidaklah murah. Lebih menakjubkannya lagi baju-baju syar'i Si.Se.Sa. yang berharga jutaan rupiah itu kerap soldout dalam hitungan menit.

didirikan tiga kakak beradik putri desainer kondang Merry Pramono. Mereka adalah Siriz Tentani, Senaz Nasansia dan Sansa Enandera. Eksklusif kepada Wolipop, kakak beradik itu pun menceritakan bagaimana koleksi karya mereka selalu ludes diserbu pelanggan.

Senaz Nasansia menceritakan koleksi Si.Se.Sa. selalu soldout karena memang sudah ditunggu-tunggu oleh para pelanggan. Menurut Senaz karya mereka dinantikan karena memang Si.Se.Sa. selalu merilis busana syar'i yang berbeda, namun tetap sesuai pakem berbusana dalam Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena jujur busana syar'i itu susah itu untuk di desain macem-macem. Banyak pakemnya. Maka dari itu, dari pakem tersebut kita tidak bisa mengeksplore desain cutting baju lebih banyak. Jadi kita memang bagaimana caranya supaya memberikan sesuatu yang baru, makanya kita lebih ke bahan, aplikasi dan makanya ditunggu-tunggu. Customer itu tahu kalau Si.Se.Sa. mengeluarkan koleksi itu pasti sesuatu yang baru. Bukan yang itu-itu saja. Dan setiap keluar mereka harus punya," kata Senaz saat ditemui Wolipop bersama Siriz, dan Sansa di Si.Se.Sa. Boutique, Jl. Panglima Polim IV No. 136, Jakarta Selatan (28/11/2019).

Wanita 38 tahun itu mengatakan sejak awal berdiri Si.Se.Sa., memang sudah memproduksi busana syar'i berkualitas premium. Busana-busana Si.Se.Sa. dibuat di butik sang ibunda, Merry Pramono dengan workshop dan penjahit yang sudah kualitas butik.

"Jadi kita memang terkenal karena kualitasnya juga. Jadi customer itu selalu bilang kualitasnya Si.Se.Sa itu bagus. Jadi itu juga merupakan poin terbesar dari berkembangnya Si.Se.Sa. saat ini," ungkapnya.

Busana-busana syar'i Si.Se.Sa. dijual dengan harga mulai Rp 3 jutaan. Sedangkan harga khimar sekitar Rp 1 jutaan. Siriz mengatakan produk Si.Se.Sa dihiasi kristal yang di produksi oleh Swarovski AG dari Austria.

"Si.Se.Sa juga terkenal karena originalitasan, kita selalu buat yang terbaru, berinovasi, jadi yang belum orang kepikiran kita bikin. Dan satu lagi ciri khas kita itu adalah Swarovski. Jadi kenapa Si.Se.Sa dikenal, karena pakai label Swarovski, dimana brand dari Austria, mereka menunjuk Si.Se.Sa sebagai branding partner pertama mereka di Indonesia," jelas Siriz.

Mengenai harga busana syar'i Si.Se.Sa. yang tidak murah, Senaz mengatakan harga tersebut sebanding dengan kualitas yang mereka berikan. Tiga kakak adik desainer itu mengaku busana Si.Se.Sa. memiliki kualitas butik.

"Dan semua customer itu tau perbandingannya dengan brand lain. Bagi yang komentar kenapa mahal? Karena belum mencoba, kalau sudah mencoba oh iya karena nyaman," katanya.

Siriz menambahkan bahan yang dipakai oleh Si.Se.Sa berbeda dari yang lain. "Untuk detail bahan kita dari dulu pake itu khimar dari chiffon, tetapi chiffon dari Si.Se.Sa ini berbeda daripada yang lain. Karena chiffonnya sudah customized, kita minta tingkat ketipisan dan ketebalannya sesuai dengan permintaan kita. Ini yang kita bentuk untuk menjadikan khimar. Nah setelah itu dress kita banyak dari katun, crepe, brokat, scuba, denim dan kita juga meng-explore semua bahan," jelasnya.

Siriz bercerita, Si.Se.Sa. pernah mencoba membuat koleksi yang harganya ramah di kantong. Tetapi menurutnya koleksi tersebut malah tidak terlalu diminati oleh pelanggan setia mereka.

"Kita pernah mencoba memakai bahan yang harganya di bawah itu, supaya harganya lebih murah. Tetapi kebanyakan customer bilang 'nggak usah yang kemarin aja'. Jadi yasudah memang standarnya segitu dan kita percaya kita punya segmentasi pasar masing-masing. Kita percaya Insya Allah semuanya ada pembelinya setiap range brand," tutupnya.

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan alias PDIP baru saja merayakan hari ulang tahun atau HUT PDIP ke-50 pada 10 Januari 2023 lalu. Partainya Megawati Soekarnoputri ini bercikal-bakal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Sukarno alias Bung Karno pada 4 Juli 1927 silam.

Setelah Soeharto naik takhta jadi Presiden, dia menghendaki sistem multipartai dihapuskan. PNI kemudian meleburkan diri menjadi satu partai bersama Partai Musyawarah Rakyat Banyak, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Partai hasil fusi ini kemudian menamai diri sebagai Partai Demokrasi Indonesia. Hari peleburan, yakni 10 Januari 1973 ditandai sebagai momen kelahiran. Meski menjadi satu, namun terjadi konflik di tubuh partai. Partai ini kemudian diembel-embeli kata “Perjuangan” oleh Megawati agar bisa ikut Pemilu 1999.

Baca: Disebut Preman oleh Megawati, Berikut Profil FX Hadi Rudyatmo Eks Wali Kota Solo

Berikut beberapa tokoh pendiri PDI Perjuangan, dikutip dari berbagai sumber.

Kwik Kian Gie adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia kelahiran 11 Januari 1935. Kwik boleh disebut sebagai salah satu pendiri PDIP. Dia pernah duduk di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) sekaligus menjadi salah satu Ketua DPP PDI.

Meski kini Kwik tak terlibat PDIP lagi, dulu dia dekat dengan Megawati. Bahkan, saat putri Sukarno itu hendak didepak dari PDI oleh pemerintahan, saat itu rezim Soeharto memang mencampuri urusan partai-partai, Kwik konsisten membela dan mendukung Megawati.

Runtuhnya Orde Baru Soeharto dan berdirinya era Reformasi menjadi kebangkitan bagi PDI. Setelah molting dengan nama baru PDI Perjuangan, Megawati dan kawan-kawan mendapatkan ruang gerak lebih bebas. Bahkan Kwik melaju ke Senayan sebagai anggota DPR RI.

Namun Kwik Kian Gie tampak menjaduh dari PDIP, bahkan pada Pilpres 2019 lalu, Kwik berseberangan dari PDIP dengan menjadi penasihat calon presiden Prabowo Subianto lawan Jokowi saat itu.

Sabam Sirait juga merupakan satu dari beberapa orang pendiri PDIP. Sosok kelahiran Tanjungbalai, Sumatera Utara, 13 Oktober 1936, ini aktif di perpolitikan sejak medio 1960-an. Ia sempat menjadi pejabat Sekretaris Jenderal Parkindo periode 1963-1967 dan resmi menjadi sekjen pada 1967-1973.

Saat sejumlah partai melakukan penggabungan pada 1973 menjadi PDI, Sabam turut terlibat sebagai pihak Parkindo. Di PDI Sabat menjabat sebagai sekjen partai selama tiga periode dari 1973 hingga 1986. Dia juga terlibat mendirikan PDIP pada September 1998. Kemudian, sejak saat itu Sabam menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP hingga 2008.

Sabam Sirait meninggal dunia di usia 85 tahun pada Rabu, 29 September 2021 lalu. Dia menghembuskan nafas terakhirnya di RS Siloam Karawaci. Meski demikian, pihak keluarga tak menjelaskan lebih lanjut penyebab kematiannya.

Sopan Sophiaan adalah seorang aktor, sutradara, produser dan politikus Indonesia keturunan Makassar, Sulawesi Selatan. Dia lahir pada 26 April 1944. Setelah banyak berkiprah di dunia perfilman, Sophan terjun ke panggung politik. Sophan boleh disebut sebagai salah satu pendiri PDIP. Dia telah menjadi anggota fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat pada masa Orde Baru yakni 1992-1997.

Dia juga masih aktif ketika PDI berubah jadi PDIP dan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI. Salah satu manuver terkenalnya adalah ketika mengundurkan diri dari DPR pada awal 2002.

Sophan Sophiaan meninggal pada Sabtu, 17 Mei 2008 akibat terjatuh dari motor Harley-Davidson yang dikendarainya. Kala itu dia mengikuti acara touring Jalur Merah Putih 2008, memimpin konvoi melewati Ngawi, Jawa Timur menuju Kota Yogyakarta. Kecelakaan itu membuat kakinya patah. Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, Sophan meninggal dunia.

Soegeng Rahardjo Djarot atau lebih dikenal dengan Eros Djarot merupakan sutradara, penulis lagu, penulis skenario dan politikus Indonesia. Dia adalah adik dari aktor, sutradara dan penulis skenario Indonesia, Slamet Rahardjo Djarot sekaligus ayah dari aktor Indonesia, Banyu Biru Djarot. Pria berkumis kelahiran Rangkasbitung, 22 Juli 1950 ini merupakan pendiri Litbang PDIP.

Hubungan baik itu kemudian renggang. Eros Djarot hengkang dari PDIP.  Ia mendirikan Partai Nasionalisme Bung Karno dan sebagai ketua umumnya. Pada Pemilu 2004, Eros  mengajak rakyat agar tidak memilih Partai Golkar dalam Pemilu 2004, karena Akbar telah divonis 3 tahun penjara karena kasus korupsi Bulog Rp 40 miliar. Eros juga menyerukan pada rakyat agar tidak memilih Megawati Soekarnoputri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan sebagai presiden kedua kali periode 2004-2009.

Eros Djarot mengatakan mestinya Akbar punya rasa malu pada publik menyusul vonis tersebut, dengan cara mengundurkan diri dari Ketua DPR, karena ini menyangkut moral. "Bila tidak mundur, yang bersangkutan sungguh tidak bermoral," kata Eros, Kamis 12 September 2003. Perihal kondisi politik dan ekonomi negara saat ini, Eros Djarot menegaskan Megawati tak layak lagi memimpin pemerintahan republik ini. "Hanya orang gila saja yang masih menginginkan Megawati kembali memimpin negara ini," kata dia, saat itu.

HENDRIK KHOIRUL MUHID  I  SDA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Alferd berharap penemuannya dapat menghentikan peperangan

Alferd Nobel memang menciptakan dinamit tapi dia tidak pernah menganggap penemuannya sebagai sesuatu yang salah. Kebanyakan penemuan Alferd digunakan untuk pertambangan dan komunikasi.

Dan meski dinamit juga dimanfaatkan sebagai senjata milier, namun dia menganggap itu bukan salahnya. Menurut Alferd, mereka yang menggunakan produknya sebagai senjata-lah yang harus dihukum karena telah menyalahgunakan penemuannya. Di sisi lain, Alferd juga berharap penemuannya dapat menghentikan perang.

Hal ini terungkap dari tulisan Alferd pada tahun 1890, di sana tertulis "pada hari ketika dua pasukan akan dapat saling memusnahkan dalam satu detik, semua negara beradab akan mundur dari perang dengan ngeri dan membubarkan pasukan mereka.".